Cerita Hot Memek Tante

Memek ABG Seksi Bugil Pamer Tetek Gede Mulus

Home » Umum » Keperawananku Hilang dalam Dua Hari 01

Keperawananku Hilang dalam Dua Hari 01

Perkenalkan nama panggilanku Maya. Aku baru berusia 18 tahun (SMA kelas II). Tinggiku lumayan sekitar 168 cm dan warna kulitku kuning bersih. Rambutku pendek sebahu, dan dadaku tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil juga. Sangat proporsional antara tinggi dan berat badanku. Kata orang-orang aku sangat cocok untuk seorang model. Dan aku belum mempunyai pacar. Aku anak ke 3 dari 4 bersaudara dan semua perempuan. Kakak-kakakku semua sudah mempunyai pacar, kecuali adikku yang paling kecil kelas dua SMP.

Pengalaman ini terjadi sekitar awal bulan Februari tahun 2001. Pengalaman ini tidak kukarang sendiri tapi berdasarkan cerita asli yang kualami di tahun 2001 ini. Ceritanya begini. Bermula saat aku berkenalan dengan seorang cowok, sebut saja namanya Muki. Orangnya tampan, tinggi sekitar 170 cm, dan tubuhnya atletis. Pokoknya sesuai dengan pria idamanku. Perbedaan umur kami sekitar 8 tahun, dan dia baru saja lulus dari universitas swasta terkenal di Jakarta. Kami kenalan pada saat aku sedang mempersiapkan acara untuk perpisahan kelas II di SMA-ku. SMA-ku di kawasan Jakarta Barat. Dan pada saat itu Muki sedang menemani adiknya yang kebetulan panitia perpisahan SMA kami. Pada saat itu Muki hanya melihat-lihat persiapan kami dan duduk di ruangan sebelah.

Akhirnya pada saat istirahat siang, inilah pertama kalinya kami ngobrol-ngobrol. Dan pada saat kenalan tersebut kami sempat menukar nomor telepon rumah. Kira-kira tiga hari kemudian, Muki menelepon ke rumahku.
"Hallo selamat sore, bisa bicara dengan Maya, ini dari Muki."
"Ada apa, kok tumben mau nelepon ke sini, aku kira sudah lupa."
"Gimana kabar kamu, mana mungkin aku lupa. Hmm, May ada acara nggak malam minggu ini."
Aku sempat kaget Muki mengajakku keluar malam minggu ini. Padahal baru beberapa hari ini kenalan tapi dia sudah berani mengajakku keluar. Ah, biarlah, cowok ini memang idamanku kok.

"Hmm.. belum tau, mungkin nggak ada, dan mungkin juga ada," jawabku.
"Kenapa bisa begitu," balas Muki.
"Ya, kalaupun ada bisa dibatalin seandainya kamu ngajak keluar, dan kalo batal acaranya aku bakalan akan nggak terima telpon kamu lagi," balasku lagi.
"Ooo begitu, kalau gitu aku jemputnya ke rumahmu, sabtu sore, kita jalan-jalan aja. Di mana alamat rumahmu."
Kemudian aku memberikan alamat rumahku di kawasan Maruya. Dan ternyata rumah Muki tidak begitu jauh dari rumahku. Ya, untuk seukuran Jakarta, segala sesuatunya dihitung dengan waktu bukan jarak.

Tepat hari sabtu sore, Muki datang dengan kendaraan dan parkir tepat di depan rumahku. Setelah tiga puluh menit di rumah, ngobrol-ngobrol dan pamitan dengan orang rumah, akhirnya kami meninggalkan rumah dan belum tahu mau menuju ke mana. Di dalam mobil kami berdua, ngobrol sambil ketawa-ketawa dan tiba-tiba Muki menghentikan mobilnya tepat di lapangan tenis yang ada di kawasan Jakarta Barat.

"May, kamu cantik sekali hari ini, boleh aku mencium kamu," bisik Muki mesra.
"Muk, apa kita baru aja kenalan, dan kamu belum tau siapa aku dan aku belum tau siapa kamu sebenarnya, jangan-jangan kamu sudah punya pacar."
"Kalo aku sudah punya pacar, sudah pasti malam minggu ini aku ke tempat pacarku."
"Muk, terus terang semenjak pertama kali melihat kamu aku langsung tertarik."
Tiba-tiba tangan Muki memegang tanganku dan meremasnya kuat-kuat."Aku juga May, begitu melihat kamu langsung tertarik."
Dan Muki menarik tanganku hingga badanku ikut tertarik, lalu Muki memelukku erat-erat dan mencium rambutku hingga telingaku. Aku merinding dan tiba-tiba tanpa kusadari bibir Muki sudah ada di depan mataku. Dan pelan-pelan Muki mencium bibirku. Pertama-tama, sempat kulepaskan. Karena inilah pertama kali aku dicium seorang laki-laki. Dan tanpa pikir panjang lagi, aku yang langsung menarik badan Muki dan mencium bibirnya. Ciuman Muki sepertinya sudah ahli sekali dan membuatku begitu bernafsu untuk menarik lidahnya. Oh.. betapa nikmatnya malam ini. Dan, lama-kelamaan tangan Muki mulai meraba sekitar dadaku.

"Jangan Muk, aku tidak mau secepat ini, lagi pula kita melakukannya di depan jalan, aku malu Muk," jawabku.
Sebenarnya aku ingin dadaku diremas oleh Muki karena aku sudah mengidam-idamkan dan sudah membayangkan apa yang akan terjadi berikutnya.
"May, bagaimana kalau kita nonton aja. Sekarang masih jam setengah delapan dan film masihada kok."
Akhirnya aku setuju. Di dalam bioskop kami mencari tempat posisi yang paling bawah. Muki sepertinya sudah sangat pengalaman dalam memilih tempat duduk. Dan begitu film diputar, Muki langsung melumat bibirku yang tipis. Lidah kami saling beradu dan aku membiarkan tangan Muki meraba di sekitar dadaku. Walaupun masih ditutupi dengan baju.

Tiba-tiba Muki membisikkan sesuatu di telingaku, "May, kamu membuat nafsuku naik."
"Aku juga Muk," balasku manja.
Dan Muki menarik tanganku dan mengarahkan tanganku ke arah penisnya. "Astaga," pikirku. Ternyata diluar dugaanku, penis Muki sudah sangat tegang sekali. Dan aku tidak menyia-nyiakan kesempatan yang pertama kali ini. "Teruskan may, remas yang kuat dan lebih kuat lagi." Tak lama kemudian, tangan Muki sudah berhasil membuka bajuku. Kebetulan saat itu aku memakai kemeja kancing depan. Sehingga tidak terlalu susah untuk membukanya. Kebetulan aku memakai BH yang dibuka dari depan.

Akhirnya tangan Muki berhasil meremas susuku yang baru pertama kali ini dipegang oleh seseorang yang baru kukenal. Muki meremasnya dengan lembut sekali dan sekali-kali Muki memegang puting susuku yang sudah keras. "Teruskan Muk, aku enak sekali.." Dan tanpa sengaja aku pun sudah membuka reitsleting celananya, yang pada saat itu memakai celana kain. "Astaga," pikirku sekali lagi, tanganku dibimbing Muki untuk memasuki celana dalam yang dipakainya. Dan sesaat kemudian aku sudah meremas-remas penis Muki yang sangat besar. Kami saling menikmati keadaan di bioskop waktu itu. "Teruskan Muk, aku enak sekali.." Tidak terasa film yang kami tonton berlalu dengan cepat. Dan akhirnya kami keluar dengan perasaan kecewa.

"Kita langsung pulang ya May sudah malam," pinta Muki.
"Muk, sebenarnya aku belum mau pulang, lagian biasanya kakak-kakakku kalau malam mingguan pulangnya jam 11:30 malam, sekarang masih jam 10:15, kita keliling-keliling dulu ya." bisikku mesra.
Sebenarnya dalam hatiku ingin sekali mengulang apa yang sudah kami lakukan tadi di dalam bioskop. Namun rasanya tidak enak bila kukatakan pada Muki. Mudah-mudahan Muki mengerti apa yang kuinginkan.
"Ya, sudah kita jalan-jalan ke senayan aja, sambil ngeliat orang-orang yang lagi bingung juga," balas Muki dengan nada gembira.

Sampai di senayan, Muki memarkirkan mobilnya tepat di bawah pohon yang jauh dari mobil lainnya. Dan setelah Muki menghentikan mobilnya, tiba-tiba Muki langsung menarik wajahku dan mencium bibirku. Kelihatannya Muki begitu bernafsu melihat bibirku. Sebenarnya inilah waktu yang kutunggu-tunggu. Kami saling melumat bibir dan permainan lidah yang kami lakukan membuat gairah kami tidak terbendung lagi.

Tiba-tiba Muki melepaskan ciumannya. "May, aku ingin mencium susumu, bolehkan.."
Tanpa berkata sedikit pun aku membuka kancing kemejaku dan membuka kaitan BH yang kupakai. Terlihat dua gundukan yang sedang mekar-mekarnya dan aku membiarkannya terpandang sangat luas di depan mata Muki. Dan kulihat Muki begitu memperhatikan bentuk bulatan yang ada di depan matanya. Memang susuku belum begitu tumbuh secara keseluruhan, tapi aku sudah tidak sabar lagi untuk dicium oleh seorang lelaki.

"May, apa ini baru pertama kali ada yang memegang yang menciumi susumu," bisik Muki.
"Iya, Muk, baru kamu yang pertama kali, aku memberikan ke orang yang benar-benar aku inginkan," balasku manja.
Tak lama kemudian, Muki dengan lembutnya menciumi susuku dan memainkan lidahnya di seputar puting susuku yang sedang keras. Aduh enak sekali rasanya. Inilah waktu yang tunggu-tunggu sejak lama. Nafsuku langsung naik pada saat itu.

"Jangan berhenti Muk, teruskan ya.. aku enak sekali.." Dan tanganku pun dibimbing Muki untuk membuka reitsleting celananya. Dan aku membukanya. Kemudian Muki mengajak pindah tempat duduk dan kami pun pindah di tempat duduk belakang. Sepertinya di belakang kami bisa dengan leluasa saling berpelukan. Baju kemejaku sudah dilepas oleh Muki dan yang tertinggal hanya BH yang masih menggantung di lenganku. Reitsleting celana Muki sudah terbuka dan tiba-tiba Muki menurunkan celananya dan terlihat jelas ada tonjolan di dalam celana dalam Muki. Dan Muki menurunkan celana dalamnya. Terlihat jelas sekali penis Muki yang besar dan berwarna kecoklatan. Ditariknya tanganku untuk memegang penisnya. Dan aku tidak melepaskan kesempatan tersebut. Muki masih terus menjilati susuku dan sekali-kali Muki menggigit puting susuku.

"Muk, teruskan ya.. jilat aja Muk, sesukamu.." desahku tak karuan.
Sementara aku masih terus memegang penis Muki. Dan sepertinya Muki makin bernafsu dengan permainan seksnya. Akhirnya Muki sudah tidak tahan lagi.
"May, kamu isap punyaku ya.. mau nggak?"
"Isap bagaimana.."
"Tolong keluarin punyaku di mulutmu."
Sebenarnya aku masih bingung, tapi karena penasaran apa yang dimaui Muki, maka aku menurut saja apa permintaannya. Dan Muki merubah posisi duduknya, Muki menurunkan kepalaku hingga aku berhadapan langsung dengan kepunyaan Muki.

"Muk, besar sekali punyamu."
"Langsung aja may, aku sudah tidak tahan.."
Aku langsung mengulum pelan-pelan kepunyaan Muki. Inilah pertama kali aku melihat, memegang dan mengisap dalam satu waktu. Aku menjilati dan kadang kutarik dalam mulutku kepunyaan Muki. Sekali-kali kujilati dengan lidahku. Dan sekali-kali juga kujilati dan kuisap buah kepunyaan Muki. Aku memang menikmati yang namanya penis. Mulai dari atas turun ke bawah. Dan kuulangi lagi seperti itu. Dan kepala penis kepunyaan Muki aku jilatin terus. Ah.. benar-benar nikmat.

Sekitar lima menit aku menikmati permainan punya Muki, tiba-tiba, Muki menahan kepalaku dan menyuruhku mengisap lebih kuat. "Terus May, jangan berhenti, terus isap yang kuat, aku sudah tidak tahan lagi.." Dan tidak lama setelah itu, Muki mengerang keenakan dan tanpa sadar, keluar cairan berwarna putih dari penis Muki. Apakah ini yang namanya sperma, pikirku. Dalam keadaan masih keluar, aku tidak bisa melepaskan penis Muki dari mulutku, aku terus mengisap dan menyedot sperma yang keluar dari penis Muki. Ah.. rasa dan aromanya membuatku ingin terus menikmati yang namanya sperma. Aku pun tidak bisa melepaskan kepalaku karena ditahan oleh Muki. Aku terus melanjutkan isapanku dan aku hanya bisa melebarkan mulutmu dan sebagian cairan yang keluar tertelan di mulutku. Dan Muki kelihatan sudah enak sekali dan melepaskan tangannya dari kepalaku.

"May, aku sudah keluar, banyak ya.."
"Banyak sekali Muk, aku tidak sanggup untuk menelan semuanya, karena aku belum biasa."
"Tidak apa-apa May.."
Kemudian Muki mengambil cairan yang terbuang di sekitar penisnya dan menaruh ke susuku. Aku pun memperhatikan kelakuan Muki. Dan Muki mengelus-elus susuku. Akhirnya jam sudah tepat jam 11 malam. Dan aku diantar oleh Muki tepat jam 11 lewat 35 menit. Karena besoknya kami berjanji akan ketemu lagi. Malamnya entah mengapa aku sangat sulit sekali tidur. Karena pengalamanku yang pertama membuatku penasaran, entah apa yang akan kulakukan lagi bersama Muki esoknya.Dan, malam itu aku masih teringat akan penis Muki yang besar dan aroma sperma serta ingin rasanya aku menelan sekali lagi. Ingin cepat-cepat kuulangi lagi peristiwa malam itu.

Bersambung ke bagian 02
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Umum
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

visit my friend

Ngentot Bugil
ABG Bugil
Cerita Dewasa | Foto Memek | Bugil Hot
Paha Mulus
Memek Mulus
Memek Bugil
ABG Pamer Ngentot
Memek Bugil Punya Tante Ngentot
Bugil Telanjang
Cerita Dewasa | Memek Mulus | Cewek Telanjang
ABG Remas Toket Gede Ngentot Bugil Telanjang

Popular Posts

  • Ngentot Memek Sempit Tante Hot
    Ngentot Memek Sempit Tante Hot - Ngentot Memek Sempit Tante Tokel Besar Montok Cerita Seks Memek Sempit Tante Gita Ngentot Tante Girang Mem...
  • Tante Pamer Memek Meki Mulus
    Tante Pamer Memek Meki Mulus - Dua Cewek Ini Lagi Pamer Paha Putih Mulus Di Kamar Foto Memek SMA Yang Lagi Pamer Paha Dan Meki Mulus pamer ...
  • Memek Tante Pamer Meki
    Memek Tante Pamer Meki - Koleksi Foto Memek Tante - Berikut kumpulan gambar vagina, memek atau meki tante cantik yang masih mulus dan monto...
  • Memek ABG Bugil Telanjang
    Memek ABG Bugil Telanjang - Abg bugil lagi pamer memek depan kamera Foto Bugil ABG cantik memek tembem ngentot di hotel Cewek ABG Bugil Mab...
  • Keperawananku Hilang dalam Dua Hari 02
    Sambungan dari bagian 02 Besoknya dengan alasan ada pertemuan panitia perpisahan, aku akhirnya bisa keluar rumah.Akhirnya sesuai jam yang su...
  • Dara-Dara Muda 4 Birahi Terbalut Ilusi
    Gina masih terbaring lemah di atas ranjang. Gadis cantik itu masih terlihat terlelap dalam posisinya semula. Namun beberapa saat kemudian Gi...
  • Kenikmatan Sesaat
    Berikut ini ada kisahku bersama seorang pelacur yang tidak bisa kulupakan selamanya. Sebagai perkenalan, saya adalah seorang pemuda yang mem...
  • Kunjungan Seorang Sahabat Lama - 3
    Dari Bagian 2 Segera saja kepala penis itu lenyap ke dalam mulut Ana, dan Jodi melihat bibir itu bergerak membungkus seluruh batang penisnya...
  • Let It Rain 01
    Bandung, 6 Desember 1999 "Tok..tokk..tokk.." "Nes, kuliah nggak loe?" suara Risa terdengar tak sabar menunggu di luar pi...
  • Korban Pelet 3: Sofie
    Aku kenal Sofie ketika pulang dari rumah Oom Dhar. Perjalanan Jakarta - Semarang kami tempuh dengan naik pesawat. Tak ada yang istimewa dari...
Diberdayakan oleh Blogger.
  • Beranda

Arsip Blog

  • ►  2015 (10)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (2)
  • ▼  2011 (134)
    • ►  Agustus (14)
    • ▼  Juli (92)
      • Lady In Red
      • Kunjungan Seorang Sahabat Lama - 4
      • Kunjungan Seorang Sahabat Lama - 2
      • Kunjungan Seorang Sahabat Lama - 3
      • Kunjungan Seorang Sahabat Lama - 1
      • Kundalini 03
      • Kundalini 01
      • Kucing Dikasih Daging 02
      • Kucing Dikasih Daging 01
      • Korban Pelet 3: Sofie
      • Korban Pelet 2: Sri
      • Korban Pelet 1: Gina
      • Korban Ecstasy
      • Kopi Ginseng - 7
      • Kopi Ginseng - 6
      • Kopi Ginseng - 4
      • Kopi Ginseng - 5
      • Kopi Ginseng - 2
      • Kopi Ginseng - 3
      • Kopi Ginseng - 1
      • Komputerku Yang Berjasa 03
      • Komputerku Yang Berjasa 02
      • Komputerku Yang Berjasa 01
      • Kisah Tommy 02
      • Kisah Tommy 01
      • Kisah Malam Tahun Baru 03
      • Kisah Malam Tahun Baru 02
      • Kisah Malam Tahun Baru 01
      • Kisah Malam Jumat
      • Kisah Kasih Jakarta Bekasi 02
      • Kisah Kasih Jakarta Bekasi 01
      • Kisah Di Kaliurang
      • Kisah di Akhir Tahun 02
      • Kisah di Akhir Tahun 01
      • Kisah Cintaku
      • Kisah Cinta
      • Kisah Amanda
      • Kirani
      • Ketika Duda Bertemu Janda 02
      • Ketika Duda Bertemu Janda 01
      • Nia Pembantuku yang cantik -3
      • Nia Pembantuku yang cantik -2
      • Nia, pembantuku yang cantik -1
      • Ketika Cinta Harus Memilih 02
      • Ketika Cinta Harus Memilih 01
      • Ketagihan Seks
      • Ketagihan - 2
      • Ketagihan - 1
      • Kesepianku
      • Kesempatan Dalam Kesempitan - 4
      • Kesempatan Dalam Kesempitan - 3
      • Kerja Lembur 02
      • Kerja Lembur 01
      • Kereta Api Bandung - Jakarta
      • Keperjakaanku Yang Hilang - 2
      • Keperjakaanku Yang Hilang - 1
      • Keperjakaanku Hilang di Cipanas
      • Keperawananku Hilang dalam Dua Hari 01
      • Keperawananku Hilang dalam Dua Hari 02
      • Kenikmatan yang Terkubur
      • Kenikmatanku, Berawal Dari...
      • Kenikmatan Sesaat
      • Kenikmatan dengan ABG
      • Kenikmatan Nia
      • Kenikmatan di Villa
      • Kenikmatan Pertama
      • Kenikmatan Sejati
      • Kenikmatan Abadi
      • Kencan Kilat
      • Kencan dengan Anak Kost 01
      • Kencan dengan Anak Kost 02
      • Kenari 05
      • Kenari 06
      • Kenari 03
      • Kenari 04
      • Kenari 02
      • Kenari 01
      • Kenanganku Bersama Sonny
      • Kenangan Sebelum Pergi
      • Kenangan Pemilu
      • Kenangan Menjadi Comblang
      • Mimin
      • Dara-Dara Muda 4 Birahi Terbalut Ilusi
      • Dara-Dara Muda 3 Akhir Keperawanan Terakhir
      • Dara-Dara Muda 2 Gelora Cinta Dua Remaja
      • Permainan Panas Teman Sepupuku
      • Nikmatnya Ngesek dengan Pembantu
      • Masa Pendudukan Jepang
      • Kabut Di Merbabu
      • Jatuhnya Pesawat DC-10
      • Bercinta Dengan Gadis Kampung
      • Asmara Guru Berjilbab
    • ►  Juni (28)
Copyright ©2013 Cerita Hot Memek Tante