Cerita Hot Memek Tante

Memek ABG Seksi Bugil Pamer Tetek Gede Mulus

Home » Umum » Kopi Ginseng - 6

Kopi Ginseng - 6

Dari bagian 5


Pada saat mataku hampir terpejam, secara samar-samar kulihat sekelebat banyangan melintas di balik pintu. Aku tersadar ternyata sedari tadi kami bercinta pintu dalam keadaan setengah terbuka. Pikiranku langsung menduga pasti bayangan itu milik Ceu Entin! Soalnya tidak ada orang lain lagi selain dia! Kang Pardi sedang ke Jakarta dan paling banter tengah malam atau besok pagi baru sampai. Biasa pasti dia harus menunggu Mr. Kang mabuk-mabukan bersama teman-teman Koreanya.



Jadi tidak salah pasti tadi karena kami keasyikan bergumul sampai-sampai tidak mendengar kedatangan Ceu Entin yang masuk menggunakan kunci cadangan yang selalu dibawanya. Mbak Wulan sendiri matanya sudah terpejam dan ku yakin sudah tertidur kelelahan. Napasnya sangat teratur dan di bibirnya tersungging secercah senyuman. Alangkah damainya..

Keesokan paginya aku datang ke kantor agak terlambat. Namun suasana kantor masih sepi. Tidak ada orang. Kijang kapsul Mr. Park pun tidak ada. Jangan jangan Mas Pardi belum juga pulang sehabis mengantar Mr. Kang kemarin siang. Rumah nampak lengang tidak ada tanda-tanda kehidupan. Titin pun nampak belum datang. Pada kemana gerangan orang-orang ini..

"Eh.. Si Mas baru datang. Tadi pagi non Titin telepon katanya belum bisa masuk hari ini perutnya masih sakit" ternyata ada Ceu Entin yang ada dirumah memberitahuku perihal si Titin.
"Lalu.. Mas Pardi kemana Ceu?"
"Eh.. Anu tadi pagi Mas Pardi ngantar non Wulan ke Jakarta mau berobat katanya?"
"Lho.. Non Wulan memang sakit Ceu?"
"Iya.. Katanya kulitnya sedikit melepuh karena tersiram air panas kemarin.." lanjut Ceu Entin.

Wahh.. Ini pasti gara-gara kopi ginseng kemarin pikirku. Terbersit sepercik rasa bersalah pada diriku.

"Jadi.. Ceu Entin sendirian jaga rumah nih?"
"Iya Mas.."
"Nah.. Kalau begitu Ceu Entin bikinin aku kopi ginseng gih.." pintaku.
"Baik Mas.. Tunggu bentar ya.." spontan Ceu Entin kabur ke dapur.

Ceu Entin sudah ikut Mr. Park sejak empat tahun lalu atau kira-kira seminggu setelah aku bergabung dengan Mr. Park. Ceu Entin sebelum ikut Mr. Park adalah pembantu Mr. Kang, sehingga soal masakan Korea ia sudah dibilang cukup ahli mengolahnya. Aku sendiri paling doyan sama yang namanya bul go gi atau daging sapi asap. Bahkan karena senengnya aku sudah mampu meracik sendiri bumbu untuk membuatnya dan kadang-kadang aku membuat variasi dengan mengganti daging sapi dengan tunggir ayam. Soal rasa.. Jangan tanya!

Kembali pada Ceu Entin. Ia tidak begitu cantik tapi juga tidak begitu jelek. Kulitnya bersih khas orang Sunda. Tubuhnya tidak terlalu tinggi hanya berkisar antara 155 cm dengan berat sekitar 47 kilo. Orangnya supel.. Maksudnya benar-benar supel gampang bergaul bukannya "supel" yang bila diplesetkan jadi "suka peler"!! Sebagaimana selera Mr. Park, Ceu Entin juga memiliki dada yang cukup montok. Usia Ceu Entin saat itu sekitar 32 tahun. Ia adalah seorang janda yang ditinggal suaminya kawin lagi. Ia sudah mempunyai 1 orang anak yang ikut dengan neneknya di kampung. Jadi secara seksual Ceu Entin cukup memiliki daya tarik yang lumayan lah..!

Saat Ceu Entin sedang kutak-katik di dapur aku jadi ingat tentang sekelebat bayangan melintas di balik pintu saat aku selesai bergumul dengan Mbak Wulan kemarin. Mumpung sedang sendirian! Aku harus menginterogasinya sekarang. Aku harus tahu sejauh mana ia melihat perselingkuhan kami kemarin. Lalu aku memutuskan menyusul Ceu Entin ke dapur.

"Ehh.. Ceu Entin.. Kemari sebentar.."
"Ehh.. Ohh.. Ada apa Mas.. Si Mas ini bikin kaget Ceu Ceu aja.." katanya kenes.
"Emmhh. Aku mau nanya nih..! Tapi Ceu Entin harus bicara jujur ya.."
"Bo.. Boleh Mas.. Emang mau nanya apaan? Kok serius amat.."
"Gini lho Ceu.. Kemarin Ceu-Ceu pulang dari rumah saudara jam berapa?" tanyaku langsung to the point.

Wajahnya langsung memerah dan tersipu. Aku langsung tahu kalu bayangan kemarin adalah benar-benar dia..

"Jadi.. Ceu-Ceu kemarin.." wajahku sedikit memerah karena malu bergumul diintip orang.
"Ma.. Maaf Mas.. Ceu-Ceu enggak sengaja.." katanya dengan penuh rasa bersalah.
"Ja.. Jadi Ceu Entin sudah melihat saya.. Saya sama Mbak Wulan.." aku tak sanggup meneruskan kata-kataku.
"I.. Iya Mas.." jawabnya jujur. Wajahnya semakin memerah karena malu ketahuan mengintip.
"Yachh.. Aku juga yang salah Ceu.. Tapi tolong.. Ceu Entin jangan bilang siapa-siapa ya.. Kasihan Mbak Wulan" kataku memohon.
"I.. Iya Mas.. Ceu-Ceu janji deh.." katanya penuh pengertian.
"Terima kasih Ceu, Ceu Entin orang yang paling baik.." gombalku.

Aku segera memeluk dan mencium pipi Ceu Entin maksudnya ciuman tanda terima kasih atas pengertiannya. Namun Ceu Entin menganggapnya lain. Ceu Entin terdiam dan bahkan memejamkan matanya sambil membuka mulutnya. Napasnya sedikit memburu. Melihat ada peluang terbuka segera saja kuperketat pelukanku pada tubuh Ceu Entin dan kusurukkan wajahku ke lehernya.

"Ehhkk.." Napasnya terceka, "Mass.." Ia sedikit memberontak saat aku mulai menciumi lehernya.

Tercium bau aroma sabun terpancar dari tubuhnya. Rupanya ia baru mandi sehingga kulitnya masih segar. Lidahku segera menyerbu sepanjang batang lehernya. Kepalang tanggung.. Pikirku saat itu! Que.. Sera.. Sera! Apa yang terjadi terjadilah!! Pokoknya sikat duluan blehh! Urusan biar dipikir belakangan.. Demikian godaan setan mengilik-kilik batinku! Tubuh Ceu Entin menggelinjang dalam pelukanku. Dadanya yang cukup montok menggesek-gesek dadaku. Aku jadi makin terangsang.

"Mas.. Mm.. Mau.. Ngapainn.." desis Ceu Entin.

Aku tidak mempedulikan pertanyaan Ceu Entin. Tanganku yang melingkar di punggungnya segera saja kuarahkan ke pantatnya dan mulai meremas dan mengelus buah pantatnya yang cukup montok. Tubuhnya kian meronta.. Namun tidak ada upaya untuk melepaskan diri dari pelukanku. Aku semakin berani lagi! Segera saja tanganku melepas kaitan roknya di atas pinggulnya dan segera menyusupkan tanganku ke balik roknya dan masuk ke dalam celana dalamnya.

Sekarang tanganku berkeliaran di seputar buah pantat Ceu Entin. Dengan gemas kuremas dan kupijat-pijat bongkahan buah pantatnya dengan kedua tanganku.

"Mass..! Ja.. Jang.. Annhh.. Ohh..!!" desisnya. Mulutnya bilang jangan tetapi dari gerakan tubuhnya aku tahu kalau sebenarnya ia juga menginginkannya.

"Enggak apa apa Ceu.. Aku kangen sama Ceu Entin" bisikku di telinganya dengan rayuan gombalku. Mulutku segera mencari bibirnya dan segera kusergap bibirnya yang membuka. Mula-mula ia menutup rapat bibirnya, tetapi tidak lama kumudian ia mulai membalas kuluman bibirku. Lidahnya mulai ikut mendorong-dorong lidahku yang sudah menerobos masuk ke dalam mulutnya. Sedikit bicara.. Banyak bekerja! Itulah ungkapan yang tepat untuk keadaanku dengan Ceu Entin saat itu!

Tanganku yang berkeliaran di daerah pantat Ceu Entin semakin liar begerak. Sesekali jari-jariku menyentuh daerah belahan diantara kedua bongkahan pantatnya hingga tersentuh rambut kemaluannya yang menyeruak ke bagian belakang. Ceu Entin rupanya sudah menyerah dengan serbuanku. Tubuhnya tidak lagi memberontak tetapi sepenuhnya menyender dalam pelukanku. Roknya yang sudah merosot setengah lutut membuat tanganku semakin leluasa menggerayangi buah pantatnya. Tangan Ceu Entin pun mulai mengelus-elus punggungku.

"Ja.. Jangan di.. Sin.. Ni.. Masshh" akhirnya Ceu Entin mendesah pasrah dan memintaku untuk pindah tempat.

Akhirnya dengan tetap kupeluk, tubuh Ceu Entin segera kuseret ke kamarnya yang terletak di samping dapur. Pintu kututup dengan kakiku dan segera kuteruskan aksiku. Kutarik roknya ke bawah hingga terlepas, Ceu Entin membantu upayaku dengan melangkahkan kaki melepaskan roknya yang teronggok di mata kaki. Tubuh Ceu Entin bagian bawah sudah terbuka sama sekali. Tanganku segera meluncur ke depan dan mulai meraba gundukan bukit kemaluannya yang ditumbuhi bulu-bulu hitam keriting.

"Mashh.. Shh.. Ohh.." Ceu Entin mendesah desah saat tanganku mulai meremas-remas gundukan bukit kemaluannya. Tanganku segera merasakan adanya cairan lengket yang sudah membasahi celah bukit kemaluannya. Tangan Ceu Entin pun semakin berani. Kini tangannya bergerak meraba-raba tonjolan di celanaku dari luar celana. Aku menggeliat merasakan nikmat betapa batang kemaluanku yang sudah sangat keras diraba-raba tangan halus Ceu Entin.

Aku sudah sangat bernapsu ingin segera menikmati tubuh Ceu Entin. Napsuku sudah sampai ke ubun-ubun. Segera saja kuhentikan aktivitasku dan kuangkat kaos Ceu Entin dan kulepaskan melalui kepalanya. Bra-nya yang berwarna krem segera saja kulepas dan kulempar entah kemana. Kini tubuh Ceu Entin sudah telanjang bulat di depanku. Ia malu untuk telanjang bulat di depanku segera saja kedua tangannya menutupi dada dan bukit kemaluannya.

Wajahnya memerah. Lucu sekali kelihatannya. Mataku segera saja melahap seluruh pemandangan indah yang terpampang di depanku. Tubuh Ceu Entin bersih mulus. Walaupun sudah beranak dua tetapi perutnya masih cukup rata. Pinggangnya yang kecil mencetak tubuhnya menjadi indah.

Aku segera melucuti pakaianku sendiri dan telanjang bulat di depannya. Pakaianku kubiarkan teronggok di lantai kamar Ceu Entin yang sempit. Kamarnya memang sempit seperti layaknya kamar pembantu di perumahan. Luasnya hanya seukuran 2,5 x 3 mm.


Ke bagian 7
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Umum
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

visit my friend

Ngentot Bugil
ABG Bugil
Cerita Dewasa | Foto Memek | Bugil Hot
Paha Mulus
Memek Mulus
Memek Bugil
ABG Pamer Ngentot
Memek Bugil Punya Tante Ngentot
Bugil Telanjang
Cerita Dewasa | Memek Mulus | Cewek Telanjang
ABG Remas Toket Gede Ngentot Bugil Telanjang

Popular Posts

  • Ngentot Memek Sempit Tante Hot
    Ngentot Memek Sempit Tante Hot - Ngentot Memek Sempit Tante Tokel Besar Montok Cerita Seks Memek Sempit Tante Gita Ngentot Tante Girang Mem...
  • Tante Pamer Memek Meki Mulus
    Tante Pamer Memek Meki Mulus - Dua Cewek Ini Lagi Pamer Paha Putih Mulus Di Kamar Foto Memek SMA Yang Lagi Pamer Paha Dan Meki Mulus pamer ...
  • Memek Tante Pamer Meki
    Memek Tante Pamer Meki - Koleksi Foto Memek Tante - Berikut kumpulan gambar vagina, memek atau meki tante cantik yang masih mulus dan monto...
  • Memek ABG Bugil Telanjang
    Memek ABG Bugil Telanjang - Abg bugil lagi pamer memek depan kamera Foto Bugil ABG cantik memek tembem ngentot di hotel Cewek ABG Bugil Mab...
  • Keperawananku Hilang dalam Dua Hari 02
    Sambungan dari bagian 02 Besoknya dengan alasan ada pertemuan panitia perpisahan, aku akhirnya bisa keluar rumah.Akhirnya sesuai jam yang su...
  • Dara-Dara Muda 4 Birahi Terbalut Ilusi
    Gina masih terbaring lemah di atas ranjang. Gadis cantik itu masih terlihat terlelap dalam posisinya semula. Namun beberapa saat kemudian Gi...
  • Kenikmatan Sesaat
    Berikut ini ada kisahku bersama seorang pelacur yang tidak bisa kulupakan selamanya. Sebagai perkenalan, saya adalah seorang pemuda yang mem...
  • Kunjungan Seorang Sahabat Lama - 3
    Dari Bagian 2 Segera saja kepala penis itu lenyap ke dalam mulut Ana, dan Jodi melihat bibir itu bergerak membungkus seluruh batang penisnya...
  • Let It Rain 01
    Bandung, 6 Desember 1999 "Tok..tokk..tokk.." "Nes, kuliah nggak loe?" suara Risa terdengar tak sabar menunggu di luar pi...
  • Korban Pelet 3: Sofie
    Aku kenal Sofie ketika pulang dari rumah Oom Dhar. Perjalanan Jakarta - Semarang kami tempuh dengan naik pesawat. Tak ada yang istimewa dari...
Diberdayakan oleh Blogger.
  • Beranda

Arsip Blog

  • ►  2015 (10)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (2)
  • ▼  2011 (134)
    • ►  Agustus (14)
    • ▼  Juli (92)
      • Lady In Red
      • Kunjungan Seorang Sahabat Lama - 4
      • Kunjungan Seorang Sahabat Lama - 2
      • Kunjungan Seorang Sahabat Lama - 3
      • Kunjungan Seorang Sahabat Lama - 1
      • Kundalini 03
      • Kundalini 01
      • Kucing Dikasih Daging 02
      • Kucing Dikasih Daging 01
      • Korban Pelet 3: Sofie
      • Korban Pelet 2: Sri
      • Korban Pelet 1: Gina
      • Korban Ecstasy
      • Kopi Ginseng - 7
      • Kopi Ginseng - 6
      • Kopi Ginseng - 4
      • Kopi Ginseng - 5
      • Kopi Ginseng - 2
      • Kopi Ginseng - 3
      • Kopi Ginseng - 1
      • Komputerku Yang Berjasa 03
      • Komputerku Yang Berjasa 02
      • Komputerku Yang Berjasa 01
      • Kisah Tommy 02
      • Kisah Tommy 01
      • Kisah Malam Tahun Baru 03
      • Kisah Malam Tahun Baru 02
      • Kisah Malam Tahun Baru 01
      • Kisah Malam Jumat
      • Kisah Kasih Jakarta Bekasi 02
      • Kisah Kasih Jakarta Bekasi 01
      • Kisah Di Kaliurang
      • Kisah di Akhir Tahun 02
      • Kisah di Akhir Tahun 01
      • Kisah Cintaku
      • Kisah Cinta
      • Kisah Amanda
      • Kirani
      • Ketika Duda Bertemu Janda 02
      • Ketika Duda Bertemu Janda 01
      • Nia Pembantuku yang cantik -3
      • Nia Pembantuku yang cantik -2
      • Nia, pembantuku yang cantik -1
      • Ketika Cinta Harus Memilih 02
      • Ketika Cinta Harus Memilih 01
      • Ketagihan Seks
      • Ketagihan - 2
      • Ketagihan - 1
      • Kesepianku
      • Kesempatan Dalam Kesempitan - 4
      • Kesempatan Dalam Kesempitan - 3
      • Kerja Lembur 02
      • Kerja Lembur 01
      • Kereta Api Bandung - Jakarta
      • Keperjakaanku Yang Hilang - 2
      • Keperjakaanku Yang Hilang - 1
      • Keperjakaanku Hilang di Cipanas
      • Keperawananku Hilang dalam Dua Hari 01
      • Keperawananku Hilang dalam Dua Hari 02
      • Kenikmatan yang Terkubur
      • Kenikmatanku, Berawal Dari...
      • Kenikmatan Sesaat
      • Kenikmatan dengan ABG
      • Kenikmatan Nia
      • Kenikmatan di Villa
      • Kenikmatan Pertama
      • Kenikmatan Sejati
      • Kenikmatan Abadi
      • Kencan Kilat
      • Kencan dengan Anak Kost 01
      • Kencan dengan Anak Kost 02
      • Kenari 05
      • Kenari 06
      • Kenari 03
      • Kenari 04
      • Kenari 02
      • Kenari 01
      • Kenanganku Bersama Sonny
      • Kenangan Sebelum Pergi
      • Kenangan Pemilu
      • Kenangan Menjadi Comblang
      • Mimin
      • Dara-Dara Muda 4 Birahi Terbalut Ilusi
      • Dara-Dara Muda 3 Akhir Keperawanan Terakhir
      • Dara-Dara Muda 2 Gelora Cinta Dua Remaja
      • Permainan Panas Teman Sepupuku
      • Nikmatnya Ngesek dengan Pembantu
      • Masa Pendudukan Jepang
      • Kabut Di Merbabu
      • Jatuhnya Pesawat DC-10
      • Bercinta Dengan Gadis Kampung
      • Asmara Guru Berjilbab
    • ►  Juni (28)
Copyright ©2013 Cerita Hot Memek Tante